Tugas ke-3 Mikroprosesor 6 Februari 2017: RISC, CISC, dan ISP

RISC(Reduced Instruction Set Computing) merupakan design untuk prosesor komputer, dengan menggunakan instruksi yang sederhana. RISC pertama kali digagas  oleh John Cocke pada 1974. Beliau membuktikan bahwa sekitar 20% instruksi pada prosesor hanya bisa menangani 80% dari kinerjanya. RISC muncul pertama kali pada tahun 1980 oleh  David A. Patterson dan Carlo H. Sequin. RISC bertujuan untuk membuat design chip menjadi sederhana dan memungkinkan cara kerja clock menjadi cepat. RISC tidak dapat diperintah dengan instruksi yang kompleks, karena tujuannya adalah untuk membuat processor pipeline dapat disetel dengan baik. RISC digunakan pada komputer vektor, dan sudah diimplementasikan pada Intel 960, Itanium, Alpha AXP, dan lain lain.

Kelebihan RISC:
– digunakan pada perangkat lunak dengan sedikit transistor
– instruksi yang sederhana

-load/store memory bekerja secara terpisah

-transistornya lebih banyak karena digunakan untuk register memory

– ukuran kode besar

CISC (Complex Instruction Set Computer) yang berarti adalah kumpulan dari instruksi-instruksi yang kompleks yang dimana setiap instruksi akan menjalankan beberapa operasi tingkat rendah. Contohnya adalah pengambilan dari memory, aritmatika, dan proses penyimpanan ke memory. Cara kerja CISC berlawanan dengan RISC

Kelebihan CISC:

-lebih digunakan untuk perangkat keras karena memang didesign untuk programer

-punya instruksi yang lebih kompleks. load/store memory bekerja sama

-ukuran kode kecil

-transistornya berfungsi untuk menyimpan instruksi yang bersifat kompleks

 

ISP(Internet Service Provider) adalah sebuah penyedia jasa layanan internet . ISP memiliki jaringan domestik maupun internasional guna menjadi penyedia layanan yang baik untunk pengguna internet yang ingin ke jaringan internet global. Di indonesia ini, karena telepon rumah sudah jarang digunakan, maka hampir semua perusahaan telepon merupakan ISP. Mereka menyediakan hosting maupun pendaftaran nama domain. Orang-orang biasanya memilih ISP karena kecepatan transfer datanya yang bagus, harga layanan, atau fitur-fitur tambahan yang disediakan ISP tersebut.